Jika
salah seorang di antara kita mengunjungi pabrik pembuatan es krim,
pasti akan didapati bahwa pembekuan es krim dengan menggunakan es saja
tidak cukup karena es tidak dapat mendinginkan hingga di bawah 0 (nol)
derajat celcius. Oleh karena itu, para pekerja mencampurkan garam ke
dalam es, sehingga membentuk campuran cairan asin yang meleleh pada
derajat di bawah nol derajat (yang perlu diperhatikan bahwa pendinginan
dengan cara ini –yaitu peningkatan konsentrasi garam- tidak dapat
dilakukan sampai suhu di bawah 12 derajat celcius). Dan pengamatan
sederhana ini termasuk hal yang penting yang terjadi di perairan laut.
Maka
keberadaan kadar garam di laut ini membuat air laut baru membeku pada
derajat di bawah 0 (nol) derajat, suatu hal itu yang memungkinkan air
laut tetap mengalir/tidak beku (karena ia cair) pada derajat kurang dari
10 derajat. Sehingga hal itu memudahkan pelayaran pada musim dingin
pada waktu yang lebih lama (karena air laut tidak membeku pada suhu di
bawah nol derajat). Sementara kita mencermati bahwa air sungai telah
membeku pada musim dingin.
Dan
ini, di samping keadaan air garam yang memmudah binatang, ikan, dan
manusia untuk berenang, karena ia (air garam) memperingan berat badan.
Sebagaimana salinitas (kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan
air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan, dan perkembangbiakan
penyakit. Kalau tidak demikian niscaya laut menjadi menjadi pusat
(markas) yang baik bagi wabah dan penyakit yang menyebar ke seluruh
negara dan bangsa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِن كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
”Dan
tidaklah sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum
dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu
dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan
yang dapat kamu pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal
berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya
kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12)
Dan kita dapati diri kita berada dalam keheranan ketika kita mengingat bahwa dari benda cair ini (air), Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan segala jenis makhluk, sebagai bukti dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلاَ يُؤْمِنُونَ
””Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30)
Maka
air masuk ke dalam komposisi beberapa tumbuhan dengan kadar 99%,
sedangkan pada manusia dan hewan terkadang kadarnya lebih dari 75 %. Air
masuk ke dalam komposisi semua unsur cairan dalam tubuh (seperti darah
merah, getah bening/sel darah putih, dahak, hormon, berbagai jenis
kelenjar dan lain-lain). Dan jika jumlah air dalam tubuh berkurang, maka
cairan tubuh ini dianggap tidak lagi mampu berpartisipasi secara khusus
dalam tubuh tersebut. Dan dimungkinkan bagi manusia untuk tetap hidup
tanpa makanan dalam waktu satu bulan atau lebih, akan tetapi dia tidak
bisa hidup tanpa air lebih dari beberapa hari.
0 komentar:
Posting Komentar